Tidak perlu jauh-jauh pergi ke China untuk merasakan bagaimana suasana oriental. Di Korea Selatan, Anda bisa menyambangi Incheon China Town dibuka bersamaan dengan Pelabuhan Incheon pada tahun 1883. Pendirian Incheon China Town ini tertuang dalam sebuah perjanjian antara Raja Korea dengan Kaisar China dari Dinasti Qing di bukit Seonlin-dong Incheon. Tujuannya adalah untuk mencipakan zona perdagangan bebas bagi pedagang China. Incheon dipilih karena jaraknya dekat denga  ibukota Korea Selatan yakni Seoul.

Sebelum terjadinya perang Korea, masyarakat China di Incheon dan Korea pada umumnya berkembang pesat. Pada tahun 1942 tercatat ada 80.000 imigran China yang berada di Korea. Namun setelah Perang Korea terjadi, ketidakpercayaan masyarakat China terhadap pemerintah Korea membuat mereka keluar dari Seoul. Pada saat itulah mulai menurunnya populasi masyarakat China di Korea.

Baca Juga:  Menghabiskan Hari di Jalan yang Penuh Karya Seni di Sagan-dong

JakeumsongSatu-satunya China Town di Korea Selatan ini merekam semua jejak China melalui kehadiran restoran dan bangunan-bangunan khas mandarin. Kita dapat menemukan gerbang khas China sebagai pintu masuk China Town di dekat stasiun kereta bawah tanah Incheon. Gerbang ini sebenarnya adalah bagian restoran “Jakeumsong”.

Di kawasan ini kita juga bisa melihat Gereja China Incheon yang didirikan pada tahun 1917. Selain itu, Anda juga akan dimanjakan dengan rumah-rumah tradisional di sepanjang jalan yang menggabungkan gaya arsitektur China dan Korea. Rumah-rumah ini mencerminkan betapa budaya China sudah menjadi bagian dari Korea, khususnya Korea Selatan, sejak lama.

Bahkan, beberapa rumah di Daechang Chinese Restoran memperlihatkan gaya arsitektur China murni yang hingga kini masih terawat dengan baik. Kita bisa melihat desain interior dan eksterior rumah-rumah tersebut mengadaptasi gaya China dari berbagai segi termasuk di beberapa detail yang kecil sekalipun.

Baca Juga:  Tebing Jusangjeolli di Pantai Jungmun Daepo

Incheon China TownDi dekat kompleks rumah tradisional, Anda dapat melihat Chinese Association Office dan Chinese School. Sekolah China ini dibangun pada tahun 1901 di situs asli Konsulat China yang pertama. Oya, jangan lupa mengunjungi juga toko-toko dan restoran yang interiornya dihiasi lukisan dan berbagai barang khas China seperti botol minuman, dupa, piring, peralatan yang digunakan untuk pelayanan keagamaan.

Bagi yang ingin berwisata kuliner, cicipilah makanan Jajang-myeon yang merupakan makanan yang sangat populer dan menjadi favorit wisatawan. Bahkan, saking terkenalnya, China twon di Incheon ini menjadi tuang rumah Jajang-myeon Festival yang digelar setiap tahun. Dibukanya pelabuhan memang membuat perkembangan dunia kuliner Incheon menjadi berkembang pesat. Ada banyak jajanan dan masakan China yang kini bisa kita nikmati disini.

Baca Juga:  Mengenal Sejarah dan Budaya Korea di Museum Nasional Rakyat Korea

Selain bisa menemukan lanskap-lanskap yang menjadi simbol perkembangan budaya China, disini kita juga bisa berinteraksi dengan masyarakat setempat yang merupakan generasi ke-2 dan 3 dari pemukim awal. Kendati tidak semua penduduk setempat memahami kebudayaan akar mereka yang berkembang sejak lebih dari seabad lalu, namun setidaknya berbagai bangunan yang masih tersisa itu memberikan atmosfer China kepada setiap pengunjungnya.

Untuk mencapai tempat ini, Anda harus naik subway jalur 1 menuju Incheon Station lalu berjalanlah kaki sekitar 1 menit sebelum akhirnya menemukan Incheon China Town. Jika ingin bermalam di Incheon, sebaiknya Anda menginap di Miranda Hotel Incheon atau hotel lain di Seoul seperti Sejong Hotel atau Shilla Hotel. Beberapa destinasi wisata lainnya yang sarat dengan nuansa sejarah adalah Istana DeoksugungKuil Jongmyo dan Istana Changgyeonggung.