Daftar Isi
Wadi, Kuliner Khas Kalimantan Tengah
Indonesia ialah negeri yang memilki keberagaman suku bangsa. Keberagaman ini ialah suatu hal yang perlu dibanggakan sebagai alat penyatu bangsa. Keberagaman suku bangsa ini bukanlah cuman secara etnis, tapi juga kebudayaan sampai, sisi yang paling nikmatnya, pasti makanan ciri khas yang dimilki tiap wilayah. Salah satunya yang memikat hati saya karena keunikannya ialah masakan dari Kalimantan tengah.
Makanan ini dinamakan Wadi oleh penduduk setempat yang menggunakan bahan dasar ikan atau suku Dayak asli bahkan masih menggunakan daging babi. Wadi bisa dibilang adalah makanan yang “dibusukkan”.
Tetapi pembusukan tidak berarti dagingnya didiamkan demikian saja, tetapi saat sebelum diletakkan ikan atau daging akan diberi dengan bumbu yang dibuat dari beras ketan putih atau juga bisa biji jagung yang disangrai sampai kecokelatan selanjutnya di tumbuk manual atau saat ini dapat memakai jus. Dengan bahasa Dayak Maanyan, bumbu ini disebutkan dengan Sa’mu dan dengan bahasa Dayak Ngaju disebutkan dengan Kenta.
Langkah pembikinannya, pertama ikan atau daging yang akan diproses dibikin bersih lebih dulu, selanjutnya dipendam sepanjang 5-10 jam di air garam. Selanjutnya daging atau ikan diangkat dan didiamkan jadi kering. Sesudah cukup kering ikan atau daging digabung dengan Sa’mu sampai rata. Selanjutnya daging diletakkan dalam kotak kaca, stoples, atau plastik kedap udara yang ditutup rapat-rapat. Selanjutnya taruh lebih kurang sepanjang 3-5 hari.
Untuk daging dianjurkan taruh lebih dari satu minggu. Sesudah usai, wadi tidak dapat dimakan langsung tetapi harus diproses kembali diantaranya dengan dimasak atau diolah. Walaupun pembikinannya kelihatan gampang, tapi jika terjadi kekeliruan sedikit saja dalam memasukkan bumbu dan perendaman maka membuat wadi jadi tidak nikmat bahkan juga tidak dapat dikonsumsi. Oleh karenanya ada beberapa orang tertentu yang memilki ketrampilan untuk membikin wadi yang nikmat.
