Daftar Isi

Mengunjungi Museum Subak

Museum Subak memang sudah sepatutnya dilestarikan. Museum ini banyak sekali menyimpan aset budaya yang sungguh tak akan ternilai harganya. Maka, sewajarnya jika eksistensi dan keberadaan museum ini dijaga dan dilestarikan dengan segenap kemampuan supaya tak mengalami kepunahan. Museum ini banyak bercerita mengenai kehidupan masyarakat Bali yang terkenal dengan sisitem pertaniannya.

Mengunjungi Museum Subak

Pertama kali museum ini berdiri digagas oleh seorang pakar adat dan agama yang begitu dihormati dan disegani oleh masyarakat sekitar bernama I Gusti Ketut Kaler. Alasan mengapa sampai ia menggagas pendirian Museum Subak ialah supaya warisan leluhur budaya sejak abad XI ini tetap terpelihara. Akhirnya upaya kerasnya itu terwujud dengan diberi nama Cagar Budaya Museum Subak.

Baca Juga:  Menjelajahi Pantai Toemang Omang dan Pantai Serangan

1. Peta Ruang

Ada apa saja dalam Museum Subak ini? Di dalam kompleks Subak sendiri ada beberapa ruang seperti ruang audio visual, ruang pameran, ruang belajar, penginapan, kantor, perpustakaan dan miniatur sistem irigasi Bali. Sekitar Oktober 1981 akhirnya museum inipun diresmikan oleh Gubernur Bali kala itu, Prof. Ida Bagus Mantra.

Museum ini merupakan museum khusus tentang sistem pertanian di Bali berciri khas kemandirian atas landasan kekal “Tri Hita Krana”, tiga penyebab kebahagiaan (Tuhan, manusia dan alam). Dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi, dikhawatirkan akan berpengaruh pula terhadap kehidupan Subak.

Untuk itu upaya melestarikan Subak beserta peralatan tradisional Bali termasuk di dalamnya bangunan rumah petani tradisional yang mengikuti aturan pembangunan asta bumi dan asta kosala-kosali, tata ruang, tata letak menurut tradisi masyarakat di Bali perlu digalakkan. Disamping menyelamatkan, menggali, mengamankan dan memelihara berbagai benda yang berkaitan dengan subak dan menyuguhkan berbagai informasi, pendidikan dan dokumentasi tentang Subak.

Baca Juga:  Obyek Wisata Bandung: Kawah Putih yang Dapat Berganti Warna

2. Lokasi

Museum Subak berada di Desa Sanggulan, Tabanan yang berjarak sekitar 20 kilometer sebelah barat Kota Denpasar.

Selamat Berkunjung!