Proses pembuatan kerajinan

Beleka dan Loyok adalah dua desa yang terkenal di Lombok. Beleka adalah sentra penghasil kerajinan rotan sedangkan Loyok adalah pusat kerajinan bambu. Keduanya adalah tempat yang wajib Anda kunjungi jika tidak ingin membawa tangan kosong sepulang dari berwisata di Lombok, Nusa Tenggara Barat.

Beleka dan LoyokJauh sebelum Lombok menjadi destinasi wisata bagi turis domestik maupun manca negara, Beleka sudah sangat terkenal karena keahlian warganya dalam membuat berbagai barang yang terbuat dari rotan. Desa yang terletak di kecamatan Praya Timur, Lombok Tengah ini sudah menjadi suplier bagi para pedagang kerajinan di Bali dan sekitarnya selama lebih dari 25 tahun.

Jika Anda mengunjungi desa ini, Anda akan melihat para wanita mengerjakan kerajinan rotannya di teras rumah. Sementara para suami bertani, mereka menggunakan keahliannya ini untuk menciptakan barang yang tak hanya mempunyai fungsi kegunaan namun juga estetika yang tinggi.

Baca Juga:  Berlibur Bersama Keluarga di Pantai Sire Medana

Bermacam modifikasi yang mereka buat untuk mempercantik hasil kerajinan rotan ini menarik pembeli asing. Tak heran jika banyak toko-toko dan galeri seni yang menjual sovenir kerajinan rotan khas Beleka. Tidak itu saja, mereka juga mengekspor kerajinan rotan untuk kebutuhan pasar luar negeri seperti Malaysia, Singapura, Cina, New Zealand, Jepang, Amerika Serikat serta beberapa negara di Eropa lainnya.

Proses pembuatan kerajinanProses pembuatan kerajinan ini pun tidak mudah. Para pengrajin harus memilih rotan yang sesuai dengan barang yang akan dibentuk. Baru kemudian rotan-rotan ini dianyam dan dicat agar tampak lebih indah. Oleh mereka, kerajinan rotan yang  simpel dijual dengan harga Rp. 5 ribu hingga Rp.6 ribu per buah.

Secara tidak langsung, industri rumahan ini meningkatkan kesejahteraan keluarga dan khususnya wanita Beleka. Bagi Anda, yang ingin melihat langsung proses pembuatan kerajinan rotan ini bisa langsung datang ke Beleka.

Baca Juga:  Peninggalan dan Artefak Kuno di Bokcheon Museum

Sementara itu, Desa Loyok sebagai sentra penghasil kerajinan dari bambu terletak di kecamatan Sikur sekitar 14 km dari kota Selong. Wilayah ini bisa Anda jangkau dengan menumpang kendaraan umum. Sama seperti di Beleka, mayoritas warga Loyok berprofesi sebagai pengrajin kerajinan yang terbuat dari bambu. Bermacam-macam produk yang bisa mereka hasilkan. Seperti tas, hiasan dinding, tatakan gelas, piring, asbak, hiasan lampu dan sebagainya.

Selain digunakan untuk keperluan sehari-hari, barang-barang ini cocok untuk cinderamata dan pemanis interior rumah. Hasilnya, jika Anda menginap di beberapa hotel di Lombok dan menemukan anyaman bambu di kamar, mungkin salah satunya berasal dari Loyok. Ya, produk-produk mereka memang sudah menembus tidak hanya pasar nasional namun juga internasional.  Kini setidaknya sudah ada 515 unit usaha di Loyok yang bergerak di bidang kerajinan.

Baca Juga:  Hunting Foto Tradisi dan Upacara di Lombok

pengrajin anyaman bambuUniknya, ternyata bambu yang akan dianyam bukanlah sembarang bambu. Bambu yang cocok untuk diubah menjadi barang-barang lain adalah bambu yang mempunyai serta halus atau yang bisa disebut dengan bambu tali. Para pengrajin akan memilih bambu tali yang berumur muda karena lebih mudah untuk dibentuk. Setelah dibersihkan dan dipotong sesuai dengan ukuran yang diinginkan, bilah-bilah bambu ini siap untuk dianyam sesuai dengan selera.

Wisata belanja ke Desa Loyok dan Desa Beleka ini akan melengkapi oleh-oleh Anda lain seperti songket dari Sukarara, gerabah dari Banyumulek dan perhiasan mutiara di Sekarbela. Berbelanja biasanya butuh waktu berhari-hari. Agar oleh-oleh Anda makin banyak, sebaiknya Anda juga memilih hotel yang nyaman agar liburan makin menyenangkan. Beberapa hotel di Mataram yang layak Anda coba adalah Griya Asri Hotel, Bidari Hotel atau Lombok Plaza Hotel. Selamat berbelanja ya!