Museum Rudana Sebagai Tempatnya Kritikus Seni dan Kolektor

Sejak awal pendirian Museum Rudana dimaksudkan untuk menampung berbagai karya seni rupa di Indonesia umumnya, dan di Bali secara khusus yang semakin lama semakin mengingkat jumlahnya. Tentu sayang kalau karya seni yang bernilai tinggi tersebut, yang jumlahnya kian melimpah suatu saat malah hilang karena ketiadaan sarana dan prasarana yang menampungnya. Untuk itu, Museum Rudana dilahirkan.

Museum Rudana Sebagai Tempatnya Kritikus Seni dan Kolektor

1. Dibangun Di Area 500 Meter

Museum Rudana dibangun di area dengan luas sekitar 500 meter persegi dan memiliki bentuk bangunan kombinasi antara sentuhan modern dengan tradisional khas Bali. Tak lupa pula dilengkapi dengan sentuhan dekorasi taman yang indah, aneka pohon palem dan sawah yang luas. Pembangunan museum ini berkonsep pada filosofi Tri Angga (Kaki, Badan dan Kepala) dan juga Tri Mandala yang merupakan pengejawantahan dari halaman luar, halaman dalam, dan halaman utama.

Baca Juga:  Taman Wisata Bali Mini yang Cantik

Didalam museum sendiri dipamerkan berbagai lukisan terbaik yang dihasilkan oleh para maestro seperti Affandi, Gusti Nyoman Lempad, Nyoman Gunarsa, Arie Smit, Sriehadi Soedarson, dan lainnya. Berbagai koleksi seni yang ada di museum ini dikumpulkan oleh Nyoman Rudana dan Ni Wayan Olasthini baik yang berasal dari Bali sendiri maupun dari luar Bali. Museum ini juga merupakan tempat yang dianggap paling potensial untuk berkumpulnya kritikus seni, kolektor maupun pencinta seni sendiri.

Ketika memasuki area museum pengunjung bisa langsung menikmati lukisan klasik khas Bali yang disimpan di lantai pertama. Di lantai berikutnya, yakni di lantai dua dipajang hasil karya berbagai pelukis kenamaan Indonesia maupun luar negeri dengan berbagai corak dan alirannya. Sedangkan di lantai tiga disimpan berbagai koleksi lukisan tradisional hasil karya seniman Ubud dan Batuan Bali. Museum ini pertama kali diresmikan oleh Presiden Soeharto pada tahun 1995. Untuk memdukung Kenyamanan pengunjung terdapat fasilitas berupa Caffe shop, pendopo, galeri, toilet, serta area parkir yang luas.

Baca Juga:  Pasar Beringharjo, Pasar Tradisional Tempo Dulu Berdiri Kokoh Dengan Keistimewaan Batiknya

2. Lokasi

Museum Rudana ini terletak di Jalan Cok Rai Pundak No. 44, yang termasuk dalam wilayah Desa Peliatan, Ubud, Gianyar, Bali.

Selamat Berkunjung!