Goa Selarong, Saksi Sejarah Perjuangan Pangeran Diponegoro

0
53
Goa Selarong

Destinasi Wisata Terbaik – Tempat ini merupakan bagian dari kisah perjuangan Pangeran Diponegoro, sebagai tempat sementara dalam menyusun segala strategi setelah kediamannya di serang dan dibakar oleh Belanda. Dalam pelariannya dari Kediamannya dengan menjebol dinding pagar tembok yang tebal Pangeran Diponegoro pergi kearah barat sampai Kulon progo dan kemudian bergerak keselatan hingga menemukan Goa Selarong tersebut.

Goa Selarong

Goa ini terletak di dusun Kembang Putihan desa Gowasari, Kecamatan Pajangan, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. 14 km kearah selatan dari kota Yogyakarta, rute yang paling nyaman melewati desa Kasongan, tempat penjualan Grabah. Dari Kasongan mengikuti jalan utama sampai perempatan Gowasari/pajangan anda belok kiri.

Goa selarong berada dalam deretan pegunungan kapur yang ditumbuhi pohon rindang. Begitu masuk area Wisata ini kita kan dapat melihat patung Pangeran Diponegoro yang menaiki kuda dan juga peta lokasi wisata ini. Dari tempat ini kita harus berjalan sejauh 200 m dan kemudian harus menaiki tangga yang agak curam.

Setelah sampai diatas maka kita akan melihat 2 buah gua. Gua yang pertama disebelah timur merupakan Goa putri, karena tempat ini menjadi tempat beristirahatnya Raden Ayu Ratnaningsih, isteri Pangeran Diponegoro beserta para pengiringnya sedangkan sebelah Barat dinamakan gua kakung karena digunakan oleh Pangeran Diponegoro sendiri. Masing masing gua memiliki kedalaman sekitar 1,5 meter untuk lebar gua kakaung sekitar 2 meter sdangkan gua putri yakni sekitar 3 m.

Goa Selarong

Tempat ini merupakan basis kekuatan Pangeran Diponegoro beserta laskarnya untuk menyusun Goa Selarong strategi dalam berperang secara gerilya. Kenapa demikian, karena untuk berperang secara terbuka jelas dari pihak Pangeran Diponegoro kekurangan senjata atau perlengkapannya maupun secara personil. Perlawanan Diponegoro dimulai tahun 1825 dan berakhir tahun 1830, selama kurang klebih 5 tahun kerugian pihak Belanda sangat banyak hampir 15 ribu tentara dan menghabiskan dana 20 juta gulden.

Didekat gua ini terdapat mata air atau sendang yang bernama sendang Manik maya. Agak sedikit jauh dari lokasi gua. Sendang ini kemungkinan besar dulu dipakai sebagai tempat mandi dan bersuci. Satu lagi sendang tidak jauh dari Sendang Manik Maya yakni Sedang Umbul Mulya untuk merupakan mata air sebagai tempat mencuci dan memasak. Tempat ini bayak orang yang menggunakannya sebagai tempat meditasi, sehingga sering disebut Wisata religious.

Tiket masuk obyek ini sebesar Rp. 2.000,-per orang ditambah ongkos parkir