Adanya larangan mudik sejak 6 Mei hingga 17 mei 2021 secara langsung berdampak pada obyek wisata Tanah Lot, Bali.
Kunjungan ke obyek wisata yang terkenal dengan Pura di tengah laut ini turun drastis. Data dari pengelola Tanah Lot kunjungan seminggu terakhir per-Sabtu 1 Mei 487 orang, Minggu 2 Mei 537 orang, Senin 3 Mei 184 orang, Selasa 4 Mei 155 orang, Rabu 5 Mei 164 orang, Kamis 6 Mei 178 orang, dan Jumat 7 Mei hingga pukul 12.30 WITA hanya 26 orang.
Sementara pantauan Jumat pagi di DTW Tanah Lot, Bali kondisi kunjungan sangat memprihatinkan. Sejak pukul 10.00 WITA hingga pukul 12.00 WITA kunjungan ke Tanah Lot terlihat hanya 2 orang. Itupun adalah wisatawan mancanegara yang sudah tinggal di Bali.
Bahkan mirisnya masih banyak toko souvenir maupun kuliner yang memilih masih tutup. Kendatipun mereka buka, untuk bisa barangnya terjual, penjual banyak yang menyertakan diskon.
Manager DTW Tanah Lot I Wayan Sudiana mengakui dengan adanya larangan mudik berdampak pada kunjungan wisatawan. Padahal sebelum larangan mudik, kunjungan masih diangka 300 orang.
“Sekarang lebih sepi, sedih kita terhadap kunjungan ini. Karena dua hari sebelum larangan mudik kunjungan diangka 300, sekarang setengah itu,” ujarnya, Jumat (7/5).
Bahkan yang paling menyedihkan kunjungan per 7 Mei 2021 sampai pukul 12.30 WITA di angka 26 orang. Dia pun tak bisa memprediksi apakah nantinya kunjungan akan semakin sepi atau ramai.
“Kunjungan yang hari ini (kemarin) adalah domestik yang ada di Bali, tidak warga asli Bali. Kalau yang lokal Bali paling banyak untuk sembahyang,” ujarnya.
Sudiana menerangkan terhadap kunjungan yang rendah ini manajemen tak bisa berbuat
banyak. Karena salah satu pengaruhnya banyak wisatawan yang melaksanakan bulan puasa. Namun dia berharap ketika Hari Raya Idul Fitri banyak wisatawan yang berlibur.
“Prediksinya ketika lebaran (Idul Fitri) kunjungan akan meningkat karena diserta hari libur, meskipun sekarang kunjungan sedang diangka rendah,” katanya.
Dia pun menegaskan kondisi kunjungan sekarang memang jauh berbeda pada Hari raya Idu Fitri sebelum pandemi. Dulu menjelang libur Hari Raya Idul Fitri atau malam takbiran, banyak wisatawan yang sudah menginap memesan hotel. Namun sekarang, hal tersebut sudah tidak ada lagi.
“Tetapi kita optimisi saja, harapan terbesar segera berlalu kondisi ini,” ujarnya.
Sumber: https://www.wisata.beritabali.com/